BATIK CAP TRADISIONAL

 Batik Cap Tradisional terbaik. Batik cap tradisional yang diproduksi oleh Solo Batik Industri menggunakan kain katun sebagai bahan dasar, biasanya berupa jarik sepanjang 2 meter sampai 2,4 meter dengan lebar 1 meter sampai 1,15 meter. Sejarah batik cap tradisional sendiri dimulai saat permintaan batik tulis semakin banyak di era tahun 1890 sampai 1920-an, saat itu permintaan batik tulis semakin meningkat untuk di ekspor ke Eropa terutama Belanda. Jadi pengrajin batik berpikir bagaimana caranya untuk berproduksi lebih cepat. Awalnya alat yang digunakan untuk mengecap menggunakan kayu yang diukir sesuai dengan motif yang diinginkan. Motif tersebut ditata di kayu dengan ukuran yang bermacam-macam, ukuran paling besar saat itu adalah 50 cm x 20 cm, kemudian seiring berjalannya waktu sejarah yang kita kenal sampai sekarang ukuran garan yang standar yaitu 20 cm x 20 cm.

Saat proses menggunakan garan dari kayu mengalami kendala saat proses pencelupan garan kayu di lilin panas, alatnya tidak bertahan lama karena kayu tidak tahan panas. Kemudian berproses lagi menggunakan besi atau baja, bahan tersebut tahan panas tetapi berat saat digunakan untuk para pengarajinnya. Karena besi dan baja berat maka kecepatannya berkurang dan tingkat kerapiannya seiring para pengrajin bekerja sering meleset. Kemudian berkembang lagi digunakanlah bahan dari tembaga yang dijadikan standar bahan baku pembuatan garan sampai sekarang karena kelebihannya yang tahan panas dan juga ringan. Itu tadi sedikit sejarah lahirnya penggunaan garan saat memproduksi batik cap tradisional. Ciri-ciri batik cap tradisional adalah motif yang tembus, kain bolak balik hasilnya sama kemudian dicelup di pewarnaan dan menggunakan tumpal, yaitu motif yang berbeda dengan motif yang ada di tengah. Tumpal bisa berada di ujung kain sesuai lebar kain, bisa juga sepanjang kain atas bawah ataupun bisa mengelilingi kain tersebut. 

 Kalau dijadikan baju, tumpal biasa digunakan untuk manset, bisa diletakkan di tengah baju, untuk ornament kancing atau kerah atau hiasan lis di bawah baju. Dulu tumpal juga digunakan sebagai jarik atau selendang yang digunakan untuk menggendong bayi sepanjang 2 meter lebih. Tradisional sendiri bisa diartikan dengan 2 macam yaitu tradisional cara pembuatannya atau tradisional motifnya. Batik jika masih menggunakan lilin atau malam sebagai bahan baku maka tekniknya masih tradisional karena masih berproses menggunakan bahan baku alam. Lilin dan malam itu diambil dari getah pohon yang disadap kemudian di proses untuk menjadi bahan baku pembuatan batik yang dipanaskan. Solo Batik Industri menerima pesanaan batik cap tradisional dengan minimal order 50 potong di luar biaya pembuatan garan tembaga. Harga termurah yang kami tawarkan adalah Rp75.000 untuk 2 meter menggunakan kain katun lampion konstruksi kainnya 90/70 dan konstruksi benang 40s Konstruksi kain adalah sebuah anyaman benang, artinya dalam 1 inc persegi (2,5 cm x 2,5 cm) jika di zoom menggunakan alat PIX akan ada anyaman benang sekitar 90 melintang (pakan) dan 70 membujur (lusi), sedangkan konstruksi benang 40s adalah ketebalan benang. 

 Pembuatan garan tembaga untuk pemproduksian batik cap tradisional biasanya membutuhkan waktu 2 minggu dan untuk jadi kain yang siap jadi baju memerlukan waktu sekitar 2 minggu untuk 50 potong. Warna karakter batik cap tradisional itu biasanya 1 warna, pasti ada warna putihnya karena warna putih di dapat dari cap-capan garannya sendiri. Fungsi malam adalah melindungi kain supaya tidak terkena warna, jadi warna selain putih adalah warna yang dicelup dari pewarna. Cap tradisional hanya ada 1 warna, contohnya merah putih, hitam putih, dan sogo atau coklat putih, indigo atau biru putih. Jika ada warna tambahan bisa menggunakan tolet, jadi ada step lagi untuk pewarnaannya sebelum dicelup. Sekian semoga artikel ini bermanfaat, silahkan datang ke kantor atau pabrik kami dengan membuat janji sebelumnya. Jadi silahkan hubungi nomor kami 08 2122 161718 untuk menanyakan cara pemesanan bisa melalui telepon atau chat WhatsApp selama 24 jam.